@EReedz

Minggu, 08 Januari 2012

Mandau

Fungsi Mandau



mandau berfungsi di antaranya sebagai berikut.
A. Sebagai senjata dan benda pusaka
fungsi mandau sebagai senjata sudah tidak diragukan lagi. Bentuk mandau pun mendukung dengan fungsi tersebut. Mandau dapat digunakan secara cepat dan efektif karena bentuk mandau yang tipis dan ramping. Menurut para ahli mandau dari masyarakat dayak, ketika mandau digunakan oleh orang yang ahli, maka musuh orang tersebut akan sulit menghindar.

Biasanya mandau juga diwariskan secara turun-temurun dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya. Mandau dianggap sebagai benda pusaka yang akan melindungi para pemiliknya serta membawa keberuntungan bagi mereka. Hingga saat ini masih banyak keluarga yang menyimpan mandau sebagai benda pusaka.

B. Sebagai perlengkapan kesenian
selain sebagai senjata, mandau juga berfungsi sebagai peralatan kesenian. Tarian tayu manuk yang berasal dari kabupaten tabalong, kalimantan selatan menggunakan mandau sebagai peralatan tari yang mendukung keindahan gerakan tarian ini.

C. Sebagai perlengkapan pakaian
pada umumnya mandau dipakai oleh kaum laki-laki sebagai pelengkap pakaian mereka. Gambaran tersebut muncul dalam patung dayak. Patung yang diukir dengan motif mandau akan menggambarkan sosok laki-laki yang merupakan lambang alam atas. Sedangkan patung yang ditera dengan motif perisai menggambarkan sosok perempuan yang melambangkan alam bawah.

D. Sebagai peralatan upacara
mandau juga digunakan sebagai peralatan dalam upacara-upacara adat untuk pemotongan pantan. Pemotongan pantan adalah pemotongan kayu yang melintang. Kegiatan tersebut serupa dengan pemotongan pita yang sering dilaksanakan dalam berbagai upacara peresmian sekarang ini. Pemotongan pantan merupakan simbol pemotongan aral, halangan, maupun bala untuk tamu yang datang ke upacara tersebut.

E. Sebagai alat kerja
mandau yang digunakan sebagai peralatan kerja umumnya tidak diberi hiasan dengan hiasan yang berpola rumit. Tajaman mandau yang hanya pada salah satu sisinya memudahkan mandau digunakan sebagai alat kerja. Bentuk mandau tersebut jika diperhatikan dengan seksama hampir menyerupai bentuk belayung. Mandau sebagai alat kerja banyak digunakan oleh masyarakat suku bukit, kalimantan selatan.

5. Nilai-nilai
beberapa nilai yang terdapat dalam mandau adalah:
A. Nilai magis
dalam masyarakat dayak senjata selalu terkait dengan hal-hal yang bersifat magis dan mistik. Begitu pula dengan mandau. Mandau terkait dengan kepercayaan masyarakat tentang makhluk halus. Kepercayaan masyarakat tersebut mulai terlihat pada waktu pembuatan mandau, aksesori yang dipasang pada mandau, dan pandangan masyarakat tentang mandau.

Masyarakat dayak percaya bahwa mandau mempunyai berbagai tingkat keampuhan dan kesaktian. Pada zaman dahulu mandau hanya dipakai dalam ritual tertentu seperti perang, sebagai perlengkapan tarian adat, dan perlengkapan upacara.

B. Nilai sosial
mandau merupakan senjata yang terkait dengan kehidupan sosial masyarakat dayak yang tinggal di hutan-hutan. Dalam hal ini mandau digunakan sebagai peralatan yang mendukung aktivitas sehari-hari, apakah itu berburu atau membuat barang-barang kerajinan dari kayu. Mandau juga menunjukkan simbol status seseorang. Apakah ia termasuk kalangan ksatria atau dari kalangan orang kebanyakan. Hal ini terlihat dari jumlah lilitan kulit rotan pada kumpang.

C. Nilai seni
mandau mengandung nilai seni yang tinggi. Pembuatan mandau membutuhkan keahlian khusus sebagai seorang pembuat barang kerajinan dari besi. Selain itu, ukiran dan motif yang terdapat pada bagian-bagian mandau juga memperlihatkan bahwa mandau merupakan karya seni yang bernilai tinggi. Bentuk motif dan ukiran yang terdapat pada mandau selalu terkait dengan kepercayaan suku dayak akan hal-hal magis. Bagian hulu misalnya dapat menyerupai bentuk kepala burung. Bulu burung dan taring binatang buas yang dipasang pada kumpang juga menambah keindahan mandau.

D. Nilai budaya
jika dicermati, pembuatan mandau mengandung nilai yang dapat dijadikan acuan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Nilai yang muncul dalam proses pembuatan mandau adalah nilai ketekunan, nilai seni, kesabaran, dan ketelitian. Nilai-nilai tersebut yang membuat mandau menjadi karya seni yang indah. Mandau merupakan salah satu hasil kebudayaan masyarakat yang perlu diperhatikan.


Cara Membuat Mandau


Berbagai catatan mengenai seni dan kerajinan tangan menempatkan kerajinan besi atau baja pada posisi yang tinggi bagi masyarakat Kayan (suku asli Kalimantan). Mereka membutuhkan pengetahuan khusus untuk membuat pedang atau mandau yang halus dan tajam. Asal-usul pengetahuan mereka tentang besi serta proses melebur dan menempa besi tetap menjadi misteri hingga sekarang. Kemungkinan mereka telah terbiasa dengan proses tersebut sebelum mereka masuk ke Pulau Kalimantan. Suku Kayan menjadi perajin besi yang paling ahli di wilayah tersebut yang hanya dapat ditandingi oleh Suku Kenyah (Charles Hose dan William McDougal, 1912). Pembuatan mandau tidak semata-mata mengandalkan keterampilan, namun juga kemampuan untuk menghadirkan kekuatan magis agar mandau memiliki tuah tertentu. Hal tersebut menjadikan pembuat mandau menempati posisi penting dan terhormat di masyarakat

a. Bahan
Besi atau baja. Bisa berupa besi pegas mobil, as mesin perahu tempel, gergaji mesin, dan sebagainya.

b. Peralatan
• Perapian atau tungku pembakaran
• Bak air untuk penyepuhan.
• Landasan berupa besi berkepala datar yang ditancapkan pada potongan batang kayu.
• Palu dalam berbagai ukuran.
• Penjepit.
• Betel.
• Pompa udara bermesin.
• Gurinda tangan dan gurinda mesin.
• Kikir.
• Gunting pemotong besi panas.
• Ketam baja.
• Slip mesin atau batu asahan.

c. Proses Pembuatan
Berikut beberapa langkah membuat mandau.
1. Membuat Bilah
• Menyiapkan bahan untuk membuat mandau yang berupa bilah-bilah besi dengan ukuran yang kira-kira sesuai dengan ukuran mandau yang akan dibuat.
• Membakar lempengan besi hingga merah menyala, kemudian menempa besi tersebut menurut bentuk yang diinginkan. Lalu memasukkan lempengan besi ke dalam air dingin, lalu membakar dan menempanya kembali. Proses ini dilakukan berulang-ulang.
• Menggurinda mandau dengan gurinda mesin atau gurinda tangan sehingga memperoleh bentuk mandau yang sempurna.
• Menyepuh mandau.
• Mengikir bentuk mandau tersebut untuk mendapatkan ketajaman.
• Mengetam dengan ketam baja untuk menghaluskan mandau dan untuk menghilangkan bekas pukulan dan sepuhan.
• Menyelip dengan slip mesin untuk mengkilapkan permukaan mandau.
• Mengetok dengan betel baja untuk menera hiasan pada mandau.

2. Membuat Hulu
Setelah pembuatan bilah selesai, langkah berikutnya adalah membuat hulu atau pegangan mandau. Bahan untuk membuat hulu mandau adalah kayu yang berserat, misalnya kayu jambu biji atau kayu mahar. Detail ukiran pada hulu biasanya langsung dikerjakan tanpa menggambar pola terlebih dahulu.
Bilah mandau dipasang pada hulu dengan cara menancapkan pangkalnya pada lubang di dataran hulu. Selanjutnya memberi getah malau pada lubang tersebut di sekeliling besi.

3. Pembuatan Kumpang
Kumpang dibuat dari kayu pantung. Akan lebih bagus lagi jika dibuat dari kayu mahar. Setelah bahan pembuat kumpang yang berupa bilah-bilah kayu diperoleh, langkah selanjutnya adalah memahat bagian dalam kayu tersebut. Bila kedua bilah kayu tersebut ditangkupkan akan didapatkan rongga pipih panjang sesuai ukuran bilah mandau. Setelah kedua bilah kayu tersebut tertangkup baik dan pas, selanjutnya diikat dengan rajutan dari kulit rotan tiga atau empat bagian. Tahap paling akhir adalah mengukir kumpang dengan ragam hias bentuk binatang seperti buaya atau ular.